Mazmur 42:6 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! | Alkitab Terjemahan Baru (TB) | Unduh Aplikasi Alkitab Sekarang Juga | Aplikasi Alkitab | Bible.com.
TB: (42-12) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! AYT: (42-12) Mengapa kamu menunduk, hai jiwaku? Mengapa kamu menggeram di dalamku? Nantikanlah Allah!
Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan. Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah!
Nats: Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! (Mazmur 42:6) Renungan: BEBAS DARI TEKANAN Ada seorang ibu, 67 tahun, hidup seorang diri. Ia sedang sakit, dan tidak memiliki penghasilan untuk biaya hidup sehari-hari.
Mazmur 43:5Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! Hidup sering berubah silih berganti; antara keadaan baik dan tidak baik, antara sukses dan gagal, antara diterima dan
Mazmur 42:11. 42:11 (42-12) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! s.
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! TB: Alkitab Terjemahan Baru Berbagi Baca Mazmur 42 Aplikasi Alkitab Aplikasi Alkitab untuk Anak-Anak Bandingkan Semua Versi: Mazmur 42:5-6
7sij.
mengapa engkau gelisah hai jiwaku