MemahamiMakna Panggilan Allah. Tersebutlah kisah seorang mahasiswa baru di University of California, Berkeley, Amerika Serikat, yang datang terlambat ke kelas Prof. Neyman (salah seorang guru besar matematika tingkat dunia). Ketika ia sampai di kelas tidak ada seorang pun di sana, dan di papan tulis terdapat dua soal matematika. Serentakkita bisa katakan bahwa panggilan Maria adalah prakarsa Allah dan tanggapan positif penuh iman dari Maria. Lebih lanjut dalam teks Luk. 1:39-45, Bunda Maria memberikan kesaksian penting tentang hakikat panggilannya yakni menjadi berkat bagi yang lain, bukan kutuk; menjadi sumber sukacita, bukan duka. Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak berbuat salah." - Amsal 16:10 Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Renunganini akan mengingatkan kita akan adanya panggilan dari Tuhan untuk menjadi saksi Kristus. Bagian kita adalah untuk menjadi saksi Kristus dan menjadi berkat bagi banyak orang. Jika Kerajaan Allah ada pada kita, apa yang akan terjadi? Maz 24 –Kedatangan Raja Kemuliaan dalam Bait Allah. Jika kita adalah bait Allah, maka Yesus Sang Belumada Panggilan, suatu jawaban yang tidak diredhai Allah, sebab seakan-akan Tuhan yang disalahkan kenapa belum dipanggil. Kalau sudah memasang niat yang bulat, dibarengi dengan menyisihkan sebagian rezki yang diberikan Allah sebagai Tabungan Haji, Insya Allah dalam waktu 5 – 10 tahun kedepan kita akan memenuhi panggilan haji. Jawabanmengandaikan ada panggilan. Allah memanggil semua orang untuk menjadi kudus. Namun dalam panggilan umum kepada kekudusan itu, Allah memilih serta mengundang beberapa orang secara khusus agar hidup lebih dekat dengan PutraNya, untuk dijadikan pelayan dan saksi-Nya. Sebaliknya, dengan segera ia memenuhi panggilan Tuhan, Pewartaandan perutusan mewartakan misi kebenaran Allah hanya kita temukan dalam Lukas 10:1, misi perutusan dan panggilan itu bersumber dari Yesus sendiri: ” Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya ” Tujuh puluh menunjukkan kelengkapan McZUS. GBI Modernland, IWBR Themesong 2018 You are viewing a lite version of Psalmnote. You can transpose chords, view chords diagram, and get many more features in the regular page. Transpose chords Key G G Ada panggilan Allah Em Ada panggilan Tuhan C Am D A - tas bangsaku G Ada panggilan Allah Em Ada panggilan Tuhan C Am D Tuk generasiku B Em C Sebelum Yesus datang Am D G D Ada panggilanMu atas hidupku [...] G C D Em Ini aku Tuhan utuslah aku C A D Sampai generasiku diselamatkan G C D Em Ini aku Tuhan utuslah aku Am D G Sampai generasiku diselamatkan [...] Ps Jesaya Henubau Ringkasan Khotbah Minggu, 15 Mei 2022 Setiap pribadi manusia diciptakan dan dilahirkan ke dalam dunia untuk tujuan dan panggilan dari Allah Bapa. Setiap pribadi manusia tidak diciptakan dan dilahirkan ke dalam dunia dengan tujuan, memiliki tujuan atau suatu saat memilih sendiri tujuan dan panggilan hidupnya, tetapi setiap pribadi manusia diciptakan dan dilahirkan ke dalam dunia untuk dan karena ada tujuan dan panggilan Allah Bapa. Tujuan dan panggilan dari Allah Bapa bukanlah tambahan, atau sekedar salah satu pelayanan kita semasa hidup dan bukan milik pribadi manusia. Tetapi karena ada tujuan dan pangilan Allah Bapa, maka setiap pribadi manusia diciptakan dan dilahirkan ke dalam dunia untuk mengambil bagian dalam rancangan besar Kerajaan Allah di bumi. 1 Korintus 619-20 baca Hidup kita bukan milik diri kita sendiri, karena kita sudah dibeli/dibayar oleh darah Tuhan Yesus. Oleh sebab itu, hidup kita harus memuliakan Tuhan, menyenangkan hati Bapa. Tuhan ingin kita mengambil bagian di dalam rancangan besar Tuhan dan hidup di dalamnya. Efesus 210 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. TUJUAN DAN PANGGILAN HIDUP UMUM Tujuan dan panggilan hidup umum = Tujuan dan panggilan hidup yang diinginkan, dirancangkan dan diberikan Tuhan kepada setiap orang percaya untuk hidup di dalamnya. TUJUAN DAN PANGGILAN HIDUP PRIBADI Tujuan dan panggilan hidup pribadi = Tujuan dan panggilan hidup yang diinginkan, dirancangkan dan diberikan Tuhan kepada kepada setiap orang percaya secara pribadi untuk hidup di dalamnya. TUJUAN DAN PANGGILAN HIDUP UMUM Mengenal Allah dalam dan melalui Tuhan YesusMelayani TuhanMenjadi seperti Tuhan YesusMenghasilkan buah-buah RohMembawa banyak jiwa datang dan mengenal Tuhan YesusHidup dalam berkat Tuhan Ulangan 281-2Mempunyai keluarga yang diberkati Tuhan Kejadian 127-28Mempunyai karier/ usaha yang diberkati TuhanMenjadi berkat untuk bangsa-bangsa Matius 2819-20; Kisah Para Rasul 18 TUJUAN DAN PANGGILAN HIDUP PRIBADI Untuk tahu tujuan dan panggilan hidup secara pribadi, mari kita renungkan beberapa pertanyaan berikut ini Kepada Siapa?Dimana?Kapan?Bagaimana?Apa yang akan dicapai, hasil akhirnya? Tuhan telah menciptakan dan menyediakan segala sesuatunya bagi kita. Bagian yang harus kita temukan adalah kepada siapa, dimana, kapan, bagiamana caranya, apa yang akan dicapai/hasil akhirnya. HIDUP DALAM TUJUAN DAN PANGGILAN Kita akan belajar dari kehidupan rasul Paulus, bagaimana dia tahu dengan pasti tujuan dan panggilan hidupnya. Paulus yang sebelumnya di kenal dengan Saulus adalah seorang pribadi yang menganiaya, membunuh orang-orang percaya, dan melakukan hal-hal tidak tidak benar. Dalam perjalanan hidupnya, ketika Saulus sedang perjalanan ke Damsyik, ia mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus. Kisah Para Rasul 94-5 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya “Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Setiap kita harus mengenal Tuhan Yesus secara pribadi, bukan mengenal Tuhan Yesus melalui apa kata orang. Sejauh pengenalan kita akan Tuhan Yesus, maka sejauh itu juga kita bisa berjalan dan hidup bersama dengan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tidak hanya datang ke dalam kehidupan Saulus Paulus, tetapi mengarahkan kepada Saulus Paulus untuk apa yang harus dikerjakan selanjutnya. Kisah Para Raul 96 Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat. Tuhan Yesus memanggil dan memilih Saulus Paulus untuk sebuah tugas dan panggilan yang spesifik. Dalam hal ini, Tuhan Yesus memakai Ananias untuk menyampaikan apa yang harus Saulus Paulus kerjakan. Kisah Para Rasul 915-16 Tetapi firman Tuhan kepadanya “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” 2 Timotius 111, Tuhan Yesus memberikan secara spesifik jawatan pelayanan kepada Paulus yaitu pemberita injil, rasul dan guru. 2 Timotius 112, Paulus percaya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus yang telah memilih, memanggil dan mempercayakan tugas dan pelayanan kepadanya. Oleh sebab itu, kita harus percaya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus yang telah memilih, memanggil dan mempercayakan tugas dan pelayanan kepada kita. Rasul Paulus taat melakukan apa yang Tuhan Yesus perintahkan untuk ia lakukan. Kisah Para Rasul 2619 Sebab itu, ya raja Agripa, kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat. Ada orang sudah dapat panggilan dari Tuhan, diberitahu cara untuk melakukan sesuatu tetapi ia tidak melakukannya. Jika kita pernah tidak taat pada panggilan Tuhan, maka saat ini juga kita harus kembali kepada panggilan Tuhan dan fokus kepada apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Kisah Para Rasul 2620 Tetapi mula-mula aku memberitakan kepada orang-orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh tanah Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa lain, bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu. Rasul Paulus menggenapi semua panggilan hidupnya, dia memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa lain baca Kisah Para Rasul 1718-21. Sebagai pemberita Injil, rasul Paulus tidak luput dari yang namanya sebuah badai, tantangan, masalah, kesukaran. Karena rasul Paulus taat kepada panggilan Tuhan, maka Tuhan pun senantiasa menolong dan menyertai kemanapun Paulus pergi memberitakan Injil Kisah Para Rasul 2721-25. Demikian pun dengan kita yang percaya kepada Tuhan Yesus dan taat dalam panggilan Tuhan, kita pasti dapat melewati setiap badai, tantangan, masalah, kesukaran yang harus kita hadapi dalam melaksakan dan menggenapi panggilan Tuhan atas hidup kita. Rasul Paulus melaksanakan panggilan Tuhan atas hidupnya dan Tuhan pun menggenapi pangglan tersebut. Salah satu contoh bukti dari pelayanan Paulus adalah di kekaisaran Romawi. Filipi 422 Salam kepadamu dari segala orang kudus, khususnya dari mereka yang di istana Kaisar. Kisah Para Rasul 2619 Sebab itu, ya raja Agripa, kepada penglihatan yang dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat. Bagaimana dengan hidup kita? Apakah kita sudah mengetahu dengan pasti panggilan Tuhan atas hidup kita? Apakah kita tetap taat dan berjalan dalam panggilan yang Tuhan tetapkan untuk hidup kita? Apakah kita sudah menjauh bahkan meninggalkan panggilan Tuhan atas hidup kita? Kita harus memastikan bahwa kita sudah mengetahui dengan pasti panggilan Tuhan atas hidup kita dan taat dalam panggilan tersebut. Kita harus percaya kepada Tuhan Yesus, senantiasa berdoa dan mencari Tuhan Yesus karena Dia sudah merancangkan hal-hal yang luar biasa bagi hidup kita dan Ia pasti akan menggenapi rancangan-Nya tersebut Yeremia 2911-13. Matahari telah terbenam di Yudea. Nikodemus datang kepada Yesus untuk mencari jawaban atas kegelisahan di hatinya. Dengan raut wajahnya yang diterangi oleh nyala lampu yang berkelap-kelip, dialognya dengan Yesus membuka baginya sebuah dunia yang baru dan penuh misteri. Jawaban seorang Nazaret untuk pertanyaannya membuatnya terkesima. Yesus meyakinkan dia Angin bertiup ke mana ia mau, dan kamu mendengar desiran suaranya, tetapi kamu tidak tahu dari mana datangnya atau ke mana perginya; demikian juga dengan setiap orang yang dilahirkan dari Roh Yoh 3 8. Sebuah panggilan, setiap panggilan, adalah sebuah misteri, dan menemukannya adalah karunia Amsal mengatakan Tiga hal terlalu indah bagiku; empat aku tidak mengerti jalan dari seekor rajawali di langit, jalan seekor ular di atas batu, jalan sebuah kapal di laut lepas, dan jalan seorang manusia dengan pasangannya Ams 30 18-19. Terlebih lagi, tanpa pertolongan Tuhan, siapa yang dapat mengartikan bekerjanya rahmat dalam sebuah jiwa, dan menemukan makna dan tujuan hidup? Tanpa dibimbing oleh karunia-karunia Roh Kudus, siapa yang dapat mengetahui dari mana datangnya atau ke mana perginya — nafas ilahi di dalam jiwa yang seringkali hanya terdengar sebagai kerinduan dan kegelisahan, firasat dan harapan? Ini adalah sesuatu yang benar-benar melampaui kita. Karena itu, hal pertama yang kita perlukan untuk bisa memahami panggilan pribadi kita adalah kerendahan hati berlutut di hadapan sang Khalik yang tak terlukiskan, membuka hati kita pada karya Roh Kudus, selalu memberikan kita banyak jalan yang ada untuk mencapai Tuhan?sebanyak jumlah manusia yang ada Kardinal RatzingerOleh karena itu untuk menemukan panggilan kita sendiri, atau membantu seseorang untuk melakukan hal yang sama, tidaklah mungkin "menawarkan cara-cara yang sudah ditentukan sebelumnya, maupun metode atau aturan-aturan yang kaku." [1] Hal ini seperti mencoba "menempatkan rel pada karya orisinal Roh Kudus, ”[2] yang berhembus ke mana saja ia mau. Suatu kali Kardinal Ratzinger pernah ditanya "berapa banyak jalan yang ada untuk mencapai Tuhan?" Dengan kesederhanaan meluluhkan dia menjawab "sebanyak jumlah manusia yang ada." [3] Ada banyak sejarah panggilan sebanyak jumlah pria dan wanita. Berikut ini kita akan mencoba menunjukkan beberapa tanda yang paling sering dijumpai untuk mencapai suatu keyakinan akan panggilan seseorang, agar kita bias yang resahNikodemus merasakan kegelisahan di hatinya. Dia telah mendengar Yesus berkhotbah dan tergerak oleh kata-katanya. Meskipun demikian, beberapa ajaran Yesus telah membuatnya merasa tak nyaman. Tentu saja, menyaksikan mukjizat-mukjizat Yesus telah membuatnya takjub, namun ia juga merasa resah oleh otoritas dengan mana Yesus mengusir para pedagang dari Bait Suci, menyebutnya “rumah Bapaku” lih. Yoh 216. Siapa yang berani bicara seperti ini. Dalam hatinya dia merasakan sebuah harapan yang berkembang yang sulit untuk dia abaikan. Mungkinkah dia ini Mesias? Tapi dia masih diselimuti oleh banyak pertanyaan dan keraguan. Dia tidak dapat memaksakan dirinya untuk mengikuti Yesus secara terang-terangan, meskipun dia ingin menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya. Jadi dia pergi kepada-Nya di malam hari Rabi, kami tahu bahwa kamu adalah seorang guru yang berasal dari Tuhan; karena tak ada seorangpun yang dapat melakukan tanda-tanda yang kamu lakukan, kecuali Tuhan menyertainya Yoh 3 2. Hatinya yang sama terjadi pada orang lain dalam Injil, seperti pemuda yang suatu hari datang kepada Yesus dan bertanya Guru, perbuatan baik apa yang harus saya lakukan, untuk memiliki kehidupan yang kekal? Mat 1916. Dia tidak puas dengan hidupnya. Hatinya gelisah. Dia merasakan bahwa dia mampu melakukan lebih banyak. Yesus berkata kepadanya bahwa ia benar untuk mencari Kamu kekurangan satu hal ... Markus 10 21. Di sini kita juga teringat rasul Andreas dan Yohanes. Ketika Yesus melihat mereka mengikuti-Nya, Ia bertanya Apa yang kamu cari? Yoh 138. Semua orang yang saya sebutkan di atas adalah "pencari." Mereka mencari sebuah kesempatan yang luar biasa yang akan mengubah hidup mereka dan menjadikannya sebuah petualangan. Hati mereka terbuka dan lapar akan banyak hal, dipenuhi dengan mimpi-mimpi dan kerinduan-kerinduan. anak muda suatu ketika bertanya kepada St Josemaría bagaimana seseorang merasakan sebuah panggilan kepada Opus Dei. Dia menjawab "Ini bukanlah masalah perasaan, anakku, meskipun kita menyadari ketika Tuhan memanggil kita. Hati tidak tenang, tidak puas .... Kamu tidak bahagia dengan dirimu sendiri! ”[4] Seringkali saat mencari panggilan sendiri, semuanya diawali dengan keresahan di dalam yang penuh kasihTapi apa sebenarnya kegelisahan ini? Dari mana asalnya? Dalam menceritakan adegan pemuda yang mendekat kepada Tuhan kita, St. Markus mengatakan bahwa Yesus yang menatapnya mengasihinya Mrk 10 21. Dia melakukan hal yang sama dengan kita. Entah bagaimana kita merasakan dalam jiwa kita "kehadiran" sebuah cinta khusus yang memilih kita untuk sebuah misi yang unik. Tuhan membuat dirinya hadir di hati kita, dan mencari sebuah “perjumpaan,” komuni. Akan tetapi ini belum bisa tercapai, dan karenanya kita itu menarik tapi saat sama mengakutkan; kita diajak untuk menyerahkan diri kepada cinta yang ilahi sambil kita merasa takut atas pilihan bebas kitaKehadiran Tuhan yang penuh kasih dalam jiwa ini dapat dimanifestasikan dalam berbagai cara haus akan keintiman yang lebih besar dengan-Nya; melalui hidup saya sendiri, keinginan untuk memuaskan kehausan Tuhan akan jiwa-jiwa; keinginan untuk membangun Gereja, keluarga Allah di dunia; kerinduan untuk melihat talenta kita benar-benar berbuah; mimpi meringankan begitu banyak penderitaan di setiap sudut dunia; kesadaran akan berapa banyak anugerah yang telah kita terima "Mengapa saya sudah menerima begitu banyak dan yang lain begitu sedikit?"Panggilan Tuhan juga dapat diungkapkan melalui peristiwa-peristiwa yang tampaknya suatu kebetulan, yang menggerakkan hati kita dan meninggalkan jejak di sana. Ketika merenungkan kehidupannya sendiri, St Josemaría berkata “Tuhan kita sedang mempersiapkan saya, bukan saya yang mempersiapkan saya sendiri, dengan memanfaatkan hal-hal yang tampaknya sederhana untuk menanamkan keresahan ilahi dalam jiwa saya. Karena itu saya memahami dengan sangat baik bahwa kasih, begitu manusiawi dan begitu ilahi, yang menggerakkan St Theresia dari Kanak Kanak Yesus ketika, membalik-balik halaman sebuah buku, tiba-tiba ia menemukan gambar salah satu tangan Sang Penebus yang terluka. Hal-hal seperti itu juga terjadi pada saya — hal-hal yang menggerakkan saya dan menuntun saya pada Komuni setiap hari, menuju penyucian, pengakuan dosa, dan pertobatan ”[5]Kehadirannya yang penuh kasih kadang-kadang juga ditemukan melalui orang-orang atau cara. menjalani Injil yang meninggalkan jejak ilahi yang abadi pada jiwa kita. Meskipun kadang-kadang mungkin merupakan peristiwa atau pertemuan tak terduga yang mengubah hidup kita, biasanya panggilan kita terbentuk melalui cara kita menjalani hidup kita hingga saat ini. Akhirnya, kata-kata dari Kitab Suci dapat terukir di hati kita dan meninggalkan rasa cinta yang abadi selama hidup kita. Inilah yang terjadi pada St Teresa dari Kalkuta, misalnya, dengan mendengarkan seruan Yesus di kayu Salib Aku haus Yoh 1928; atau kepada St Fransiskus Xaverius, yang hidupnya diubah oleh pertanyaan Yesus Apa untungnya bagi seseorang, jika ia memiliki seluruh isi dunia namun kehilangan hidupnya? Mat 1626.Tetapi mungkin apa yang paling khas dari kegelisahan dalam hati ini adalah bahwa hal itu ditandai oleh apa yang dapat kita sebut “seruan yang menyakitkan.” Seperti yang dikatakan St Paulus VI, panggilan Allah datang kepada kita sebagai “suara yang meresahkan sekaligus menenangkan di saat yang sama, suara yang lembut dan angkuh, suara yang menyusahkan namun penuh kasih. ”[6] Seruan itu menarik sekaligus mendorong kita; ia menggerakkan kita untuk meninggalkan diri kita demi cinta ilahi, sementara memunculkan rasa takut akan risiko kehilangan kebebasan kita. “Kita menolak mengatakan 'ya' kepada Tuhan; pada saat yang sama kita merasa ingin dan tidak ingin. "[7]Menghubungkan titik-titik dalam doaNikodemus datang kepada Yesus didorong oleh perasaan gelisahnya. Sosok Tuhan kita yang penuh kasih telah merasuk dalam hatinya; dia sudah mulai mencintai-Nya, tetapi dia perlu berbicara dengan-Nya. Dalam dialog berikutnya, Sang Guru membukakan cakrawala baru untuknya Sungguh, sungguh, Aku berkata kepadamu, kecuali seseorang dilahirkan kembali, dia tidak dapat melihat kerajaan Allah. Dia mengundangnya ke sebuah kehidupan baru, awal yang baru dilahirkan dari air dan Roh Yoh 3 5. Nikodemus gagal memahami kata-kata Tuhan kita, dan dia bertanya dengan kesederhanaannya bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi? lih. Yoh 3 9. Dalam pertemuan tatap muka ini, ia mulai menyadari siapa dirinya bagi Yesus, dan siapa Yesus seharusnya kegelisahan dalam hati seseorang itu membawa arti yang sebenarnya dalam memahami panggilan seseorang, hal itu perlu "dibaca" dan ditafsirkan dalam doa, dalam dialog kita dengan Tuhan. “Mengapa hal ini terjadi padaku sekarang, Tuhan? Apa yang ingin kamu coba katakan kepadaku? Mengapa hatiku memiliki kerinduan-kerinduan dan keinginan-keinginan ini? Mengapa aku begitu gelisah olehnya dan orang-orang di sekitarku tidak terpengaruh? Mengapa kamu sangat mencintaiku? Bagaimana saya dapat menggunakan karunia-karunia yang telah kamu berikan kepadaku ini dengan sebaik-baiknya? ”Hanya kebiasaan sikap doa seperti ini yang memungkinkan kita memahami dengan benar kepedulian Allah yang penuh kasih — Karya Penyelamat-Nya — melalui peristiwa-peristiwa dalam hidup kita, melalui orang-orang yang kita kenal , dan bahkan melalui bagaimana karakter kita telah dibentuk, dengan minat dan kemampuan kita. Seolah-olah sepanjang jalan hidup kita, Tuhan telah "menggambar beberapa titik," yang mana hanya pada saat sekarang inilah, dalam menyatukan titik-titik tersebut dalam doa, mereka membentuk sebuah gambar yang dapat pertama dan terpenting adalah mendekat kepada Yesus dalam doa, dan belajar untuk melihat hidup kita sendiri dengan mata Tuhan"Pemicu"Dalam hal ini, Benediktus XVI pernah berkata “rahasia dari suatu panggilan terletak pada hubungan dengan Tuhan, yang berkembang dalam doa, tepatnya, dalam keheningan batin, dalam kapasitas untuk mendengarkan, mendengar bahwa Tuhan itu dekat. Dan ini juga terjadi sebelum suatu keputusan, yaitu pada saat memutuskan dan menetapkan, serta sesudahnya, bilamana seseorang ingin setia dan bertahan di jalannya. ”[8] Oleh karena itu bagi seseorang yang mencoba untuk memutuskan panggilan mereka, hal pertama dan terpenting adalah mendekat kepada Yesus dalam doa, dan belajar untuk melihat hidup kita sendiri dengan mata Tuhan. Mungkin orang itu akan mengalami seperti apa yang terjadi pada orang buta yang matanya diurapi Yesus dengan air liur. Pada awalnya dia melihat dengan penglihatan yang kabur, dan manusia tampak seperti pohon-pohon yang sedang berjalan. Tetapi dia membiarkan Tuhan kita melanjutkan, dan pada akhirnya melihat semuanya dengan jelas lih. Mrk 8 22-25.Dua tahun setelah pertemuan malam itu dengan Yesus terjadi suatu peristiwa yang akan memaksa Nikodemus untuk membuat suatu keputusan dan menunjukkan dirinya secara terang-terangan sebagai seorang murid Tuhan kita. Didorong oleh para imam kepala dan orang-orang Farisi, Pilatus menyalibkan Yesus dari Nazaret. Yusuf dari Arimatea memperoleh izin untuk mengambil tubuh-Nya dan menguburkan-Nya. Santo Yohanes menceritakan "Nikodemus, yang sebelumnya datang kepada-Nya pada malam hari, juga datang" Yoh 1939. Salib Tuhan kita, diabaikan oleh murid-muridnya, dan mungkin contoh dari kesetiaan Yusuf dari Arimatea, menantang Nikodemus secara pribadi dan memaksanya untuk membuat keputusan “Yang lain melakukan ini; apa yang akan saya lakukan untuk Yesus? "Detonator adalah alat peledak kecil yang sensitif, biasanya dipicu oleh sebuah sekering atau percikan listrik, yang meledakkan bahan peledak utama yang lebih kuat dan kurang sensitif. Dalam proses mencari panggilan seseorang, sering kali ada peristiwa yang bertindak sebagai "pemicu" untuk semua kegelisahan yang ada di hati kita, memberikannya sebuah makna yang jelas dan menunjukkan jalan dengan dorongan untuk mengikutinya. Peristiwa ini bisa dari berbagai macam kejadian, dan muatan emosionalnya bisa lebih besar atau lebih kecil. Tetapi yang penting adalah bahwa, seperti kegelisahan di dalam hati, hal itu perlu “dibaca” dan ditafsirkan dalam atau pemicu bisa menjadi sebuah gerakan ilahi dalam jiwa, atau pertemuan yang tak terduga dengan suatu realitas supranatural, seperti yang terjadi dengan Paus Fransiskus ketika dia hampir berusia 17 tahun. Saat itu di bulan September, dan dia akan bertemu dengan beberapa teman untuk keluar dan bersenang-senang. Tetapi dia memutuskan untuk berhenti sejenak di gereja parokinya. Di sana ia melihat seorang imam yang tidak dikenalnya, tetapi sikap doanya yang khusuk mengesankannya, jadi ia memutuskan untuk mengaku dosa dengannya. “Dalam pengakuan dosa itu, sesuatu yang aneh terjadi pada saya. Saya tidak tahu apa itu, tetapi itu mengubah hidup saya; saya bisa mengatakan bahwa saya 'tertangkap basah.' ... Itu adalah sebuah kejutan, keajaiban dari sebuah perjumpaan; saya menyadari bahwa saya sedang ditunggu. Sejak saat itu bagi saya, Allah adalah yang bertindak pertama kali.’ Kita mencari Dia, namun Dia mencari kita terlebih dahulu. Kita ingin menemukan-Nya, namun Dia menemukan kita terlebih dahulu.”[9]Kadang suatu pemicu bisa berupa contoh hidup dari seorang teman dekat "teman saya telah memberikan dirinya kepada Tuhan, dan apa yang akan saya lakukan?" Atau bisa juga sebuah ajakan hangat untuk menemani teman kita di jalur tertentu "Mari datang dan lihat,” sebagaimana Filipus mendorong Nathanael Yoh 146. Atau bahkan bisa juga berupa sebuah peristiwa yang tampaknya sepele, namun dipenuhi dengan makna bagi seseorang yang hatinya gelisah. Tuhan memanfaatkan bahkan hal-hal yang sangat kecil untuk membangkitkan jiwa kita. Seperti yang terjadi pada Santo Josemaría ketika, setelah hujan salju yang lebat, Cinta Tuhan datang seringkali, alih-alih “ledakan” tiba-tiba, proses ini melibatkan pendewasaan iman dan kasih yang pelan-pelan, melalui doa. Sedikit demi sedikit, hampir tanpa disadari, dengan cahaya Tuhan seseorang mencapai kepastian moral akan panggilannya, dan tiba pada sebuah keputusan, di bawah dorongan rahmat. Beato John Henry Newman, ketika mengingat proses pertobatannya sendiri, menulis tentang keraguannya yang semakin besar akan kebenaran iman Anglikan “Kepastian tentu saja adalah sebuah poin, tetapi keraguan adalah sebuah kemajuan; Saya belum dekat kepastian. Kepastian adalah sebuah tindakan refleks; untuk mengetahui bahwa seseorang tahu. Saya percaya saya tidak memiliki itu, sampai saat yang dekat pada penerimaan saya ke dalam Gereja Katolik ... Siapa yang dapat menentukan saatnya, bahwa skala dalam keseimbangan pendapat mulai berubah, dan apa yang sebelumnya merupakan sebuah kemungkinan yang lebih besar atas nama keyakinan berubah menjadi suatu keraguan positif terhadapnya?” [10] Proses bertahap pendewasaan dalam suatu keputusan untuk memberikan diri sendiri yang terjadi sedikit demi sedikit dan tanpa sebuah “kejutan” yang tiba-tiba, pada kenyataannya biasanya lebih pasti daripada yang dipicu oleh kilasan cemerlang dari sebuah tanda eksternal, yang dapat dengan mudah menyilaukan dan membingungkan ketika dalam hidup kita, kita dihadapkan dengan "titik akhil-balik" ini, kita tidak hanya mulai melihat jalan kita dengan jelas; keinginan kita juga tergerak untuk menempuh jalan ini. Sebagaimana Santo Josemaría menulis "Seandainya anda bertanya kepada saya bagaimana panggilan Ilahi dirasakan, bagaimana seseorang menjadi sadar akan hal itu, saya akan katakan bahwa itu adalah sebuah pandangan hidup yang baru. Hal itu seolah-olah sebuah cahaya baru dinyalakan di dalam diri kita, sebuah dorongan misterius.” [11] Panggilan itu adalah cahaya dan dorongan. Cahaya dalam pikiran kita, diterangi oleh iman, untuk "membaca" hidup kita; dorongan dalam hati kita, dibalut dengan kasih Tuhan, ingin mengikuti undangan Tuhan kita, bahkan meskipun mungkin dengan suatu "seruan menyakitkan" yang sering menandai keprihatinan Allah. Oleh karena itu, setiap orang seharusnya meminta tidak hanya "cahaya untuk melihat jalan mereka tetapi juga kekuatan untuk ingin menyatukan diri mereka dengan kehendak Ilahi.” [12]Bantuan bimbingan rohaniKita tidak tahu apakah Nikodemus meminta nasihat dari murid-murid lain, sebelum atau sesudah pergi menemui Yesus. Mungkin Yusuf dari Arimatea sendirilah yang mendorongnya untuk mengikuti Yesus secara terbuka, tanpa takut kepada orang-orang Farisi lainnya. Jika demikian, Yusuf mungkin saja telah menuntunnya ke perjumpaan definitifnya dengan Yesus. Inilah yang terjadi dalam pendampingan atau bimbingan rohani mampu mengandalkan nasihat dari seseorang yang berjalan bersama kita; seseorang yang mencoba hidup selaras dengan Tuhan, yang mengenal kita dengan baik dan mencintai benar bahwa suatu panggilan itu selalu merupakan sesuatu antara Allah dan saya. Tidak ada seorangpun yang bisa melihat panggilan untuk saya. Tak ada yang bisa memutuskan untuk saya. Tuhan memanggil saya, mengundang saya, dan memberi saya kebebasan untuk menanggapinya, dan rahmat-Nya untuk mengikuti jalan ini. Namun demikian, di dalam proses membedakan dan memutuskan ini, adalah yang sangat membantu untuk bisa mengandalkan arahan seorang ahli — di antara alasan-alasan lainnya, untuk memastikan bahwa saya memiliki kualitas-kualitas obyektif yang diperlukan untuk menempuh jalan ini, dan untuk memastikan suatu niat jujur dalam keputusan saya untuk menyerahkan diri kepada Tuhan. Selain itu, sebagaimana yang diajarkan oleh Katekismus, seorang pembimbing rohani yang baik dapat menjadi seorang guru doa [13] seseorang yang membantu kita membaca dan menafsirkan dalam doa kita kerinduan dalam hati kita dan peristiwa-peristiwa dalam hidup kita. Dengan demikian kita dapat dibantu untuk mengklarifikasi panggilan kita sendiri. Pada akhirnya, seseorang yang mungkin bisa memberi tahu kita suatu hari, seperti yang dikatakan Santo Yohanes kepada Santo Petrus, tentang mengenali Orang yang berbicara kepada mereka dari tepi pantai "Itu adalah Tuhan!” Yoh 21 7."Bagaimana itu sebuah panggilan ilahi? Itu adalah pandangan baru dalam kehidupan kita, seperti ketika sebuah lampu tiba-tiba dinyalakan" Santo JosemaríaDalam kasus apa pun, pada dasarnya kearifan ini merupakan sebuah jalan pribadi, sebagaimana juga keputusan akhirnya. Tuhan sendiri membiarkan kita bebas memutuskan. Bahkan setelah "pemicu." Karena itu, begitu langkah pertama telah diambil, mudah untuk keraguan-keraguan muncul kembali. Tuhan tidak pernah berhenti menemani kita, tetapi Dia tetap pada jarak tertentu. Sudah pasti bahwa Dia telah melakukan segalanya, dan akan terus melakukannya, tetapi sekarang Dia ingin kita mengambil langkah terakhir dengan kebebasan penuh, dengan kebebasan cinta. Dia tidak menginginkan budak, tetapi anak-anak. Dan karena itu Dia tetap pada jarak yang tersembunyi, tanpa memaksakan hati nurani kita, hampir bisa kita katakan sebagai seorang "pengamat." Dia mengawasi kita dan menunggu keputusan kita dengan sabar dan rendah hati.***“Engkau akan mengandung di dalam rahimmu dan melahirkan seorang anak laki-laki” Luk 131. Di saat hening yang terjadi setelah pewartaan Malaikat Agung Gabriel, seluruh dunia tampaknya menahan nafas. Pesan Ilahi telah disampaikan. Selama bertahun-tahun suara Tuhan senantiasa berbicara dengan lembut di dalam hati Bunda kita. Tapi sekarang, Tuhan diam. Dan Dia menunggu. Segalanya tergantung pada tanggapan bebas dari gadis muda itu di Nazareth. “Dan Maria berkata, Lihatlah, aku adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu”Luk 138. Bertahun-tahun kemudian, di kaki Salib, Maria akan menerima dari tangan Nikodemus jasad tubuh dari Anak-Nya. Betapa tergeraknya murid baru ini telah menyaksikan, di tengah kesedihan yang begitu besar, Bunda Yesus dengan penuh kasih menerima sekali lagi jalan Allah “terjadilah padaku menurut perkataanmu.” Bagaimana mungkin seseorang tidak memberikan segalanya demi sebuah cinta yang luar biasa?José Brage[1] San Josemaría, Carta n. 42.[2] Ibidem.[3] J. Ratzinger, La sal de la tierra, Palabra, Madrid 1997, p. 36.[4] San Josemaría, Notas de una reunión familiar, Crónica, 1974, vol. I, p. 529.[5] En diálogo con el Señor, edición crítico-histórica, Rialp, Madrid 2017, p. 199.[6] San Pablo VI, Homilía, 14-X-1968.[7] San Josemaría, Notas de una reunión familiar, Crónica, 1972, p. 460.[8] Benedicto XVI, Encuentro con los jóvenes en Sulmona, 4-VII-2010.[9] S. Rubin y F. Ambrogetti, El Papa Francisco. Conversaciones con Jorge Bergoglio, Ediciones B, Barcelona, 2013, p. 48.[10] Beato Newman, Apología pro vita sua, Ciudadela, Madrid 2010, p. 215.[11]Carta 9-I-1932, citado en El Opus Dei en la Iglesia, Rialp, Madrid 1993, p. 148.[12] F. Ocáriz, Luz para ver, fuerza para querer», ABC, 18-IX-2018. Disponible aquí.[13] Cfr. Catecismo de la Iglesia Católica, n. 2690. PANGGILAN DAN PELAYANAN KERAJAAN ALLAH PENDAHULUAN Panggilan utama kita adalah menjadi murid Kristus dan menaati-NYA. Kata-Nya kepada mereka semua "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Luk 923. Ini merupakan panggilan tertinggi dalam hidup kita. Tapi panggilan itu sering dikacaukan oleh mimpi dan ambisi pribadi. Panggilan untuk melayani bukanlah sesuatu yang kita ciptakan, tetapi sesuatu yang Tuhan letakkan dalam diri kita. Dalam Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru kita akan menemukan bagaimana Tuhan memanggil seseorang untuk diri-NYA dan pekerjaan-NYA. Misalnya, Abraham dipanggil untuk meninggalkan rumahnya dan melakukan perjalanan ke tempat yang dijanjikan Kejadian 121-9. Paulus “dipanggil untuk menjadi rasul Yesus Kristus” Roma 11 dan dicatat dalam suratnya kepada gereja Efesus, Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus Efesus 411-12. "Peran-peran ini sangat penting untuk" memperlengkapi orang-orang kudus untuk pekerjaan pelayanan, untuk membangun tubuh Kristus. Bagi Rasul Paulus "panggilan" itu tidak sama seperti tujuan perjalanan, karena memerlukan komitmen dan bergerak maju dalam iman. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Filipi 313-14. PEMBAHASAN Panggilan adalah Allah yang memanggil kita untuk dirinya sendiri, sehingga segala sesuatu yang kita lakukan dan semua yang kita miliki diinvestasikan dengan pengabdian secara dinamis dalam arahan yang khusus. The Call Bagaimana menemukan panggilan Tuhan? 1. Berdoa Kisah Para Rasul 112-14. Murid-murid Yesus berkumpul di loteng Yerusalem, mereka semua bertekun bersehati dalam doa bersama-sama. Mereka menaati perintah Tuhan dan menanti penggenapan janji-Nya. Dalam ketidak mengertian apa yang harus dilakukan dan apa yang akan terjadi, mereka terus bertekun bersehati berdoa. Sampai pada waktu-Nya Roh Kudus dicurahkan atas mereka. Kuasa Roh Kudus menjadikan mereka mengerti panggilan Tuhan dalam hidup mereka. Sejak saat itu mereka tanpa takut dan tanpa ragu, bergerak memberitakan injil Kerajaan Allah kepada semua orang. 2. Teruslah berusaha 2 Petrus 110-11. Sekalipun samar-samar bahkan tidak jelas panggilan Tuhan dalam hidupmu, tetaplah bergerak dengan iman dan komitmen. Rasul Petrus mengajarkan pada kita, jangan berhenti pada level beriman, tapi terus tambahkan kepada imanmu, kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara seiman sampai pada kasih kepada semua orang 2 Petrus 15-7. Lupakan apa yang ada di belakang, terus berusaha dengan keras menuju apa yang ada di depan Filipi 313-14. Ketika terus berjalan, maka akan terjadi pembaharuan budi dalam hidupmu Roma 121-2, maka engkau akan mengerti dengan jelas panggilan Tuhan dalam hidupmu. 3. Jangan khawatir dan gelisah dalam menemukan panggilan Tuhan Filipi 46-7; Roma 51. Selain berdoa untuk menemukan kehendak Tuhan dalam hidup anda, juga perlu berkonsultasi dengan pemimpin rohani atau mentor. Miliki hati yang taat dan respon yang positif terhadap semua tuntunan. Dengarkan dengan penuh minat dan kepekaan terhadap nasihat dan dorongan dari para pemimpin kelompok sel, orang tua, pendeta ataupun dari anggota staf gereja. Tuhan telah menempatkan orang-orang di gereja dan dalam hidup kita untuk membantu kita belajar lebih banyak tentang Dia, cara-Nya dan rencana-Nya untuk hidup kita. Tetaplah aktif dalam gereja lokal atau cool, karena gereja lokal bukan hanya “rumah Tuhan dan “jemaat Tuhan” tetapi berfungsi juga sebagai inkubator dari panggilan pelayanan. 4. Jangan mau menjadi seperti orang lain Pendeta/hamba-hamba Tuhan, tetapi jadilah dirimu sendiri sesuai dengan tujuan Tuhan menciptakan Anda. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Efesus 210. Tuangkan hatimu untuk melayani orang lain agar nama Yesus Kristus dimuliakan. Tuhan bukan hanya menyediakan panggilan-Nya, tetapi Dia juga menyediakan perlengkapan dalam hidup umat-Nya yang harus ditemukan dan dikembangkan. Firman Tuhan menyatakan tiga unsur yang disediakan-Nya, yaitu tubuh atau fisik, jiwa atau kepribadian, dan roh atau karunia rohani. Hal ini sesuai dengan firman Tuhan, "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." 1 Tesalonika 523. PENUTUP Untuk menemukan panggilan yang Tuhan tetapkan, hal pertama yang diperlukan adalah komitmen untuk terus berdoa. Kedua, komitmen untuk terus berusaha dengan iman. Ketiga, komitmen untuk terus percaya pada Tuhan dan tuntunan-Nya melalui firman-Nya, gereja-Nya dan pemimpin rohani. Keempat, komitmen untuk menjadi seperti apa yang Tuhan rencanakan. Dalam kehidupan Kristen, panggilan merupakan hal yang penting. Banyak orang mencari petunjuk tentang apa yang Allah kehendaki untuk hidup mereka, dan Alkitab adalah sumber yang baik untuk menemukan jawabannya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa ayat Alkitab yang membahas tentang AllahAllah sering kali memanggil orang-orang dalam Alkitab untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Misalnya, Allah memanggil nabi-nabi seperti Musa, Samuel, dan Elia untuk menyampaikan firman-Nya kepada umat-Nya. Ayat-ayat seperti Keluaran 34, 1 Samuel 310, dan 1 Raja-raja 1915 adalah contoh panggilan Allah kepada orang-orang menjadi Murid YesusYesus juga memiliki panggilan khusus kepada para murid-Nya. Dia memanggil mereka untuk meninggalkan segala sesuatu dan mengikut-Nya. Ayat-ayat seperti Matius 419, Markus 117, dan Lukas 527-28 adalah beberapa contoh panggilan Yesus kepada ke dalam PelayananSelain itu, Alkitab juga berbicara tentang panggilan ke dalam pelayanan gereja. Paulus, misalnya, merasa dipanggil oleh Allah untuk menjadi rasul bagi bangsa-bangsa. Kitab Galatia 115 dan Efesus 411-12 adalah contoh ayat Alkitab yang berbicara tentang panggilan ke dalam MisiPanggilan ke dalam misi adalah panggilan yang penting bagi umat Kristen. Allah mengutus orang-orang untuk menyampaikan Injil dan melayani orang-orang di tempat-tempat yang belum mendengar tentang Yesus. Ayat-ayat seperti Markus 1615, Matius 2819-20, dan Kisah Para Rasul 132-3 membahas tentang panggilan ke dalam PanggilanSetelah mengetahui tentang panggilan Allah dalam Alkitab, langkah selanjutnya adalah menjawab panggilan tersebut. Menjalani panggilan hidup bukanlah hal yang mudah, namun dengan mengikuti prinsip-prinsip Alkitab dan memperhatikan tuntunan Allah, kita dapat menjalani panggilan kita dengan sukacita dan penuh 44 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmuBerikut ini gambar ayat Efesus 44 untuk anda, 1 Petrus 221 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti ini gambar ayat 1 Petrus 221 untuk anda, 2 Timotius 19 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zamanBerikut ini gambar ayat 2 Timotius 19 untuk anda, 1 Korintus 19 Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah ini gambar ayat 1 Korintus 19 untuk anda, 1 Korintus 128-29 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan ini gambar ayat 1 Korintus 128-29 untuk anda, 1 Tesalonika 524 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan ini gambar ayat 1 Tesalonika 524 untuk anda, Filipi 314 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus ini gambar ayat Filipi 314 untuk anda, Yohanes 1516 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya ini gambar ayat Yohanes 1516 untuk anda, 2 Petrus 110-11 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus ini gambar ayat 2 Petrus 110-11 untuk anda, 2 Tesalonika 214 Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan ini gambar ayat 2 Tesalonika 214 untuk anda, 1 Petrus 39 dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. SebabBerikut ini gambar ayat 1 Petrus 39 untuk anda, Yesaya 651 Aku telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidak menanyakan Aku; Aku telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Aku. Aku telah berkata ”Ini Aku, ini Aku!” kepada bangsa yang tidak memanggil ini gambar ayat Yesaya 651 untuk anda, 1 Petrus 115-16 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis Kuduslah kamu, sebab Aku ini gambar ayat 1 Petrus 115-16 untuk anda, KesimpulanPanggilan merupakan hal penting dalam kehidupan Kristen, dan Alkitab adalah sumber yang kaya akan ayat-ayat yang membahas tentang panggilan. Dalam mencari petunjuk tentang panggilan hidup kita, kita dapat mempelajari contoh-contoh panggilan Allah kepada orang-orang dalam Alkitab, panggilan menjadi murid Yesus, panggilan ke dalam pelayanan gereja, dan panggilan ke dalam menjawab panggilan hidup kita, kita dapat mengalami hidup yang penuh dengan tujuan dan berarti. Terimakasih anda baru saja membaca artikel yang berjudul “13 Ayat Alkitab Tentang Panggilan” oleh semoga apa yang kami bagikan disini dapat bermanfaat untuk anda. Salam…

ada panggilan allah ada panggilan tuhan